SARIAWAN, APTHOUS ULCER, APTHOUS STOMATITIS
Sariawan sering disebut dengan aphtous ulcer, aphtous stomatitis, cancre sores atau mouth ulcer. Tanda khas sariwan berbentuk cekung, sariawan, tidak memiliki penampakan bintil - bintil, berbentuk bulat atau oval, pinggiran sariawan harus berwarna merah (ciri adanya keradangan), warna dasar luka harus putih kekuningan. Berdasarkan ukurannya sariawan atau ulser (luka) dapat dibagi menjadi 3 yaitu minor, mayor dan herpetiformis
- Minor yaitu ulser (luka) kecil ukuran < 4 mm sering terdapat pada mukosa bergerak, sembuh dalam waktu 14 hari dan tidak menimbulkan jaringan parut.
- Mayor yaitu ulser (luka) besar mungkin > 1 cm terjadi pada daerah manapun termasuk dorsum lidah dan palatum keras, sembuh dalam 1-3 minggu dengan membentuk jaringan parut.
- Herpetiformis yaitu beberapa ulser (luka) kecil yang bergabung membentuk ulser - ulser yang tidak teratur.
Sariawan umumnya dapat pulih sendiri (self limited disease) dalam waktu 1 - 2 minggu. Sariawan tidak lagi wajar apabila tidak berangsur pulih setelah 4 minggu. Tetapi kalau ada iritasi disekitar sariawan yang diketahui misalnya karena gingsul, tergigit dan pemakaian kawat gigi maka sariawan atau ulser lebih dari 4 minggu masih wajar.
Sariawan baru patut dicurigai ketika terjadi terus - menerus tetapi tidak diketahui faktor penyebabnya, apalagi jika diikuti dengan pinggiran sariawan yang mengeras. Selain itu sariawan atau ulser yang disertai demam atau gangguan pada kulit perlu diwaspadai sebagai tanda penyakit kanker mulut dan herpes.
Penegakan diagnosis sariawan dapat ditetapkan berdasarkan pemeriksaan fisik pasien terutama pemeriksaan ukuran sariawan dan peninjauan kesehatan pasien.
Etiologi
Penyebab sariawan tidak jelas diketahui diduga karena adanya perubahan sistem immun (kekebalan) yang mudah dilihat tetapi tidak terbukti adanya penyait autoimmun atau reaksi immunologi klasik.
Sariawan dapat terjadi karena berbagai faktor predisposisi diantaranya :
- Kekurangan haematinik (zat besi, folat atau vitamin B12)
- Penyakit Crohn, penyakit celiac, arthritis reaktif, sistem imun yang lemah (HIV, prnyakit lupus), penyakit bechcet dan infeksi virus (penyakit kaki, tangan dan mulut)
- Cedera atau kerusakan pada lapisan dalam mulut. Hal ini dapat terjadi akibat trauma antara lain bibir tergigit secara tidak sengaja, memakai kawat gigi, mengunyah makanan yang keras, trauma akibat menggosok gigi
- Efek samping obat atau metode pengobatan seperti obat antiinflamasi non steroid (NSAID), kemoterapi dan radioterapi
- Perubahan hormon biasanya dialami wanita (hubungan dengan tahap luteal menstruasi)
- Alergi makanan dan juga karena mengkonsumsi makanan atau minuman tertentu seperti makanan yang pedas dan kopi
- Menggunakan pasta gigi yang mengandung natrium lauret sulfat
- Kondisi psikologi seperti gelisah atau stress
Sariawan umumnya dapat pulih dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu. Penanganan secara mandiri dapat dilakukan untuk mengurangi rasa sakit atau ketidaknyamanan yang dialami seperti :
- Minum menggunakan sedotan untuk mengurangi rasa sakit
- menggunakan pasta gigi yang tidak mengandung bahan - bahan yang memicu iritasi seperti sodium laurel sulfat serta menggunakan sikat gigi yang lembut untuk menggosok gigi
- menghindari semua yang menjadi faktor pencetus yang dapat memperparah sariawan
- mengkonsumsi makanan yang lembut dan menghindari makanan yang keras, pedas, asam, asin atau minuman panas hingga sariawan sembuh
- Menggunakan obat aloclair untuk mengurangi rasa sakit akibat sariawan dan mencegah sariawan semakin parah
Jika rasa sakit tidak dapat tertangani dengan penanganan mandiri atau ulser bertambah banyak / besar maka dapat dikonsultasikan ke dokter. Dokter dapat menganjurkan pemberian obat - obatan untuk merawat faktor predisposisi antara lain : larutan kumur klorheksidin 0,2 % atau kortikosteroid topikal (hidrokortison hemisuksinat berbentuk gel 2,5 mg atau triamsinolon asetonide 0,1 % dalam orabase) atau larutan kumur tetrasiklin. Jarang digunakan steroid topikal yang lebih kuat misalnya betametason
No comments:
Post a Comment