TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Periodontitis
Penyakit periodontitis merupakan penyakit yang terjadi pada jaringan periodonsium yang meliputi gingiva, ligament periodontal (PDL), sementum, dan tulang alveolar. Secara umum, penyakit periodontal dibagi dalam penyakit gingiva dan penyakit yang melibatkan struktur penyangga gigi. Keradangan merupakan bentuk dari penyakit periodontal yang paling sering terjadi dan secara umum dibedakan atas gingivitis dan periodontitis.2
Periodontitis adalah penyakit imuno-inflamasi yang memicu terhadap kerusakan jaringan periodontal dan berbatasan dengan tulang alveolar yang diinduksi oleh mikroba patogen subgingiva, biofilm yang berisi beberapa periodontal patogen, meliputi P. Gingivalis. P. Gingivalis adalah komponen terbesar pada biofilm didalam keparahan pada penderita penyakit periodontal.8,9 Penyakit periodontal ini sering kali memicu pada resorbsi tulang alveolar yang irreversible dan yang berikutnya bisa terjadi kehilangan gigi.10
Etiologi Periodontitis
Sebagian besar penyakit periodontal inflamatif disebabkan oleh infeksi bakteri. Walaupun faktor - faktor lain dapat mempengaruhi jaringan periodontal, penyebab utama penyakit periodontal adalah mikroorganisme yang berkolonisasi di permukaan gigi (plak bakteri dan produk - produk yang dihasilkan). Beberapa kelainan sistemik dapat berpengaruh buruk terhadap jaringan periodontal, tetapi faktor sistemik saja tanpa adanya plak bakteri tidak dapat menjadi pencetus terjadi periodontitis.11 Faktor pendukung lain terjadinya periodontitis, yaitu karies, perawatan ortodonsia, pemakaian geligi tiruan yang desainnya tidak tepat, merokok, susunan geligi yang tidak teratur dan faktor daya tahan tubuh.12
Periodontitis merupakan hasil dari pengaruh antara mikroorganisme subgingiva yang spesifik, proses inflamasi dan respon imun.13 Penyakit periodontal dimulai oleh adanya infeksi bakteri campuran yang meliputi beberapa spesies organisme gram negatif di gingiva sekitar gigi dan berikutnya memicu pada kehilangan perlekatan periodontal pada tulang dan rusaknya tulang alveolar. Beberapa patogen diduga berhubungan dengan penyakit periodontal yang didasarkan pada hubungan aktifnya penyakit dan respon imun host terhadap mikroorganisme.14
Dalam rongga mulut yang sehat lebih dari 350 spesies mikroorganisme telah ditemukan. Sehat dan sakit yang disebabkan oleh bakteri dapat secara umum dikelompokkan dalam 2 kategori :
Mikroorganisme memiliki implikasi paling kuat dalam penyakit periodontal dan bone loss tersebut meliputi actinobacillus actinomycetemcomittans, porphyromonas gingivalis, tannarella forsythensis dan treponema denticola. Mikroorganisme tersebut secara umum memiliki beberapa faktor yang dapat menginduksi respon host sehingga banyak sekali host mengeluarkan mediator inflamasi meliputi IL-1β, IL-6, tumor necrosis factor (TNF) dan interferon (IFN) γ.15 Actinobacillus actinomycetemcomitans merelease beberapa faktor virulensi seperti endotoksin dan leukotoksin sehingga terjadi infeksi yang merupakan respon imun humoral tubuh baik lokal maupun sistemik.13
.
Periodontitis adalah penyakit imuno-inflamasi yang memicu terhadap kerusakan jaringan periodontal dan berbatasan dengan tulang alveolar yang diinduksi oleh mikroba patogen subgingiva, biofilm yang berisi beberapa periodontal patogen, meliputi P. Gingivalis. P. Gingivalis adalah komponen terbesar pada biofilm didalam keparahan pada penderita penyakit periodontal.8,9 Penyakit periodontal ini sering kali memicu pada resorbsi tulang alveolar yang irreversible dan yang berikutnya bisa terjadi kehilangan gigi.10
Gambar 1: Perbandingan jaringan periodontal sehat dan sakit
Etiologi Periodontitis
Sebagian besar penyakit periodontal inflamatif disebabkan oleh infeksi bakteri. Walaupun faktor - faktor lain dapat mempengaruhi jaringan periodontal, penyebab utama penyakit periodontal adalah mikroorganisme yang berkolonisasi di permukaan gigi (plak bakteri dan produk - produk yang dihasilkan). Beberapa kelainan sistemik dapat berpengaruh buruk terhadap jaringan periodontal, tetapi faktor sistemik saja tanpa adanya plak bakteri tidak dapat menjadi pencetus terjadi periodontitis.11 Faktor pendukung lain terjadinya periodontitis, yaitu karies, perawatan ortodonsia, pemakaian geligi tiruan yang desainnya tidak tepat, merokok, susunan geligi yang tidak teratur dan faktor daya tahan tubuh.12
Gambar 2: Interaksi faktor - faktor etiologi11
Dalam rongga mulut yang sehat lebih dari 350 spesies mikroorganisme telah ditemukan. Sehat dan sakit yang disebabkan oleh bakteri dapat secara umum dikelompokkan dalam 2 kategori :
- Bakteri yang kurang berbahaya atau cenderung menguntungkan biasa disebut dengan aerobik gram positif.
- Dalam penyakit periodontitis, keseimbangan bakteri lebih mengarah pada bakteri anaerobik gram negatif. Penyakit inflamasi atau lesi inflamasi tidak akan berkembang tanpa adanya bakteri tersebut.
Mikroorganisme memiliki implikasi paling kuat dalam penyakit periodontal dan bone loss tersebut meliputi actinobacillus actinomycetemcomittans, porphyromonas gingivalis, tannarella forsythensis dan treponema denticola. Mikroorganisme tersebut secara umum memiliki beberapa faktor yang dapat menginduksi respon host sehingga banyak sekali host mengeluarkan mediator inflamasi meliputi IL-1β, IL-6, tumor necrosis factor (TNF) dan interferon (IFN) γ.15 Actinobacillus actinomycetemcomitans merelease beberapa faktor virulensi seperti endotoksin dan leukotoksin sehingga terjadi infeksi yang merupakan respon imun humoral tubuh baik lokal maupun sistemik.13
No comments:
Post a Comment