Dokter gigi yang tertarik menulis

Wednesday, 28 April 2021

Karang gigi atau dental calculus adalah plak yang telah mengeras karena mengalami kalsifikasi di permukaan gigi.

Plak sendiri merupakan lapisan tipis dan lengket yang terbuat dari kumpulan bakteri, kotoran dan sisa-sisa makanan. Lapisan ini terbentuk secara alami pada permukaan gigi secara terus - menerus.


Proses terbentuk karang gigi

Proses terbentuknya karang gigi dimulai dari adanya plak gigi, tekstur plak sangat lengket yang tidak bisa hilang dengan semprotan air bahkan terus menebal jika tidak segera dibersihkan dengan menyikat gigi atau dengan flossing (membersihkan gigi dengan menggunakan benang gigi) dan lama kelamaan plak tersebut akan terkalsifikasi (berikatan dengan kalsium) sehingga mengeras dan menjadi karang gigi. Karang gigi menyebabkan permukaan gigi menjadi kasar dan menjadi tempat menempelnya plak kembali sehingga lama kelamaan semakin mengendap, terkalsifikasi kembali dan berlangsung terus menerus sehingga karang gigi semakin tebal.

Penyebab karang gigi

  • Kebersihan gigi & mulut yang kurang terjaga
  • Kebiasaan mengkonsumsi makanan atau minuman yang banyak mengandung gula seperti permen, susu, minuman kemasan, minuman soda, kue.
  • Kebiasaan merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol
  • Memiliki kondisi mulut kering misalnya akibat efek samping obat - obatan, penyakit autoimun atau gangguan tiroid
  • Bertambahnya usia
  • Menggunakan kawat gigi
  • mempunyai kondisi gigi yang crowded / berdesakan / gingsul
  • Jarang minum air putih
Bahaya karang gigi

Keberadaan karang gigi bukan hanya mengganggu keindahan atau estetik gigi tetapi juga mengganggu kenyamanan mulut. Jika dibiarkan dalam waktu lama, karang gigi bisa menyebabkan kondisi mulut yang lebih membahayakan, antara lain :
  • Gigi Berlubang
Plak dan karang gigi merupakan tempat berkumpulnya banyak sekali bakteri yang bersifat asam. Bakteri ini dapat mengikis enamel atau email pada permukaan gigi. Jika tidak segera diatasi, maka kerusakan dapat bersifat permanen dimana gigi menjadi berlubang.
  • Radang Gusi (Gingivitis)
Kumpulan bakteri tersebut tidak hanya mengikis permukaan enamel gigi tetapi juga bisa menyerang gusi. Tumpukan karang gigi biasanya berada di sela - sela gigi atau pada tepi - tepi gusi. Oleh karena itu bakteri tersebut dapat merusak & menyebabkan terjadinya radang gusi seperti pembengkakan atau gusi berdarah. Kondisi ini tidak bisa dianggap sepele karena bisa menyebabkan terbentuknya pocket periodontal (pendalaman gusi) yang kemudian terinfeksi bakteri. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya periodontitis yakni rusaknya tulang penyangga gigi dan jaringan lunak yang menahan gigi. Hal ini dapat menyebabkan radang gusi hingga gigi tanggal. Beberapa penelitian menunjukkan ada hubungan antara bakteri pada radang gusi dengan penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya.
  • Bau Mulut (Halitosis)
Menumpuknya plak dan karang gigi disebabkan oleh buruknya kebersihan rongga mulut mengakibatkan munculnya bau mulut hal ini  dikarenakan terdapat beragam bakteri disana.
Saat metabolisme, bakteri - bakteri tersebut akan menghasilkan senyawa beraroma tidak sedap seperti sulfur, senyawa inilah yang membuat mulut beraroma tidak sedap.

Cara Mengatasi Karang Gigi atau Dental Calculus
  • Rajin sikat gigi
Sikat gigi secara teratur dapat mengurangi risiko penumpukan plak gigi. Paling sedikit setiap pagi dan malam sebelum tidur. Pastikan menggosok gigi dengan baik dan benar (pastikan seluruh permukaan gigi tersikat dengan baik dan dengan gerakan lembut)
  • Gunakan benang gigi
Cara mengatasi plak gigi selanjutnya dengan menggunakan benang gigi (dental floss). Benang gigi dinilai lebih efektif untuk menghilangkan plak di sela-sela gigi atau pada gigi belakang yang sulit dijangkau.
  • Menggunakan obat kumur
Setelah menggosok gigi & flossing (membersihkan sela-sela gigi dengan menggunakan benang gigi atau dental floss) jika perlu bilas menggunakan obat kumur.
  • Mengurangi makanan & minuman manis
Terlalu banyak mengkonsumsi makanan manis dan bertepung akan meningkatkan perkembangbiakan bakteri di rongga mulut.
  • Hindari atau kurangi merokok
Berdasarkan penelitian orang yang merokok atau menggunakan termbakau cenderung memiliki karang gigi lebih banyak.
  • Scaling
Scaling merupakan prosedur medis di kedokteran gigi untuk menghilangkan karang gigi secara efektif yang dilakukan oleh dokter gigi.
  • Rajin konsultasi ke dokter gigi 
Lakukan kontrol kesehatan gigi & mulut ke dokter gigi paling sedikit 6 bulan sekali, meskipun tidak dalam keadaan sedang sakit gigi. Kontrol rutin dapat membantu mencegah risiko penyakit gigi & mulut.

Sunday, 25 April 2021

Pembentukan Benih Gigi Susu & Permanen


Gigi geligi di rongga mulut mulai dibentuk sejak masa kehamilan dan saat gigi - gigi tersebut sudah waktunya tumbuh atau erupsi (muncul keluar dari gusi) gigi - gigi tersebut tinggal muncul dan menempati tempatnya masing - masing (lengkung rahang yang tersedia). Sehingga masa kehamilan memiliki peranan penting dalam menentukan kualitas gigi baik bentuk, ukuran, warna dan strukturnya. 


Gambaran secara radiografik/foto rontgen panoramik rahang anak pada periode gigi pergantian :
  • Huruf A (gambar gigi yang terdapat tulisan huruf A) merupakan gambaran gigi susu dan gigi permanen yang sudah erupsi (muncul/keluar) dari tulang alveol (tulang rahang)
  • Huruf B (gambar gigi yang terdapat tulisan huruf B) merupakan gambaran gigi permanen (B) yang masih berupa benih dan masih tertanam di dalam tulang rahang. 
                        
Ilustrasi gambaran gigi yang sudah erupsi (muncul di rahang) dan benih gigi yang masih tertanam didalam tulang rahang


Pembentukan Gigi Pada Masa Kehamilan
  • Gigi manusia terdiri dari 2 periode atau gigi manusia tumbuh 2 kali selama hidup
Pergantian gigi manusia terjadi dalam 2 periode. Gigi yang tumbuh 2 kali diawali dengan periode gigi susu yang mulai tumbuh pada usia 4 bulan sampai 3 tahun. Periode ke 2 yakni gigi dewasa yang akan menggantikan gigi susu nanti.

Gigi manusia terdiri dari 2 periode selama hidup ini disebut diphyodont. Berbeda dengan reptil, misalnya ular yang mengalami perkembangan gigi secara berantai atau polyphyodont.
  • Benih gigi (gigi susu & gigi permanen) terbentuk saat masa kehamilan
Pertumbuhan gigi susu berlangsung dalam jangka waktu yang panjang yaitu dimulai dari saat di dalam kandungan sampai pada bayi lahir ke dunia. Pertumbuhan gigi susu dimulai diakhir trimester pertama kehamilan atau pada saat awal memasuki trimester kedua.
  • Pentingnya zat gizi selama masa kehamilan
Selama masa kehamilan pertumbuhan benih - benih gigi yang menjadi cikal bakal gigi sudah mulai ditopang keberadaannya dengan gizi yang tepat. Asupan nutrisi ibu hamil yang kaya akan mineral (flouride) berkontribusi untuk pertumbuhan gigi yang sehat, kandungan flouride yang baik untuk pertumbuhan benih gigi selama masa kehamilan. Kandungan flouride yang masuk didepositkan ketulang rahang untuk kebutuhan benih - benih gigi kian banyak. Selain asupan nutrisi mineral/flouride juga diperlukan konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang lainnya terutama yang mengandung zat kapur, vitamin D, vitamin C dan vitamin A.


INDIKATOR MUTU PUSKESMAS (INM, IMPP, IMPEL)

  ·          Indikator mutu adalah tolok ukur yang digunakan untuk menilai keberhasilan mutu pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kese...