Dokter gigi yang tertarik menulis

Thursday 30 November 2017

Diagram Fishbone, RCA terhadap insiden yang terjadi di Puskesmas (Contoh Kasus)




ROOT CAUSE ANALYSIS (RCA) / ANALISIS AKAR MASALAH
  1. Analisis terhadap kejadian tidak diharapkan (KTD) : Terjadinya kesalahan pemberian obat yang menyebabkan terjadinya pasien koma
  2. Tim RCA :
  • Ketua :   dr. Ellya (Ketua Tim Mutu)
  • Anggota : dr. Diah (Penanggung jawab UKP)
  • dr. Hany (Ketua tim manajemen risiko)
  • drg. Sari (Ketua Tim PMKP)
  • Elmy (Ka TU)
  • Diana (Koordinator pelayanan obat)
  1. Deskripsi singkat  kejadian :
Ny. Ani Sutrisna, usia 65 tahun mengalami koma selama dua mimggu dan terpaksa dirawat di ICU sebuah rumah sakit akibat kesalahan mendapatkan obat gliklazid 80 mg yang diberikan tiga kali sehari dari Puskesmas X
  1. Faktor yang menjadi pencetus  (trigger)
  1. Banyaknya pasien yang berobat pada hari kamis saat ada acara pasaran di kecamatan
  2. Pada hari tersebut ada empat orang bernama Ani yang berobat ke Puskesmas X
  3. Anak perempuan pasien berulang kali menanyakan kapan obat untuk ibunya diberikan
  4. Resep obat tidak dituliskan dengan menggunakan nama lengkap oleh dokter
  5. Pelayanan obat tidak dilakukan oleh petugas farmasi, melainkan petugas cleaning service yang belum pernah mendapat pelatihan penyediaan obat
  6. Puskesmas X sedang dalam proses akreditasi sehingga belum semua kebijakan maupun pedoman dan prosedur pelayanan telah disusun dan disahkan
  1. Kronologi kejadian
  1. Pada hari Kamis tanggal 19 Mei 2016, Ny. Ani yang telah mendapatkan rujukan balik dari dokter spesialis THT berobat ke Puskesmas X diantar oleh anak perempuannya. Ny. Ani diperiksa oleh dokter Slamet sesuai dengan rujukan balik dari dokter spesialis tersebut dan diberikan resep obat prednisolone 5 mg tiga kali sehari sehubungan dengan rhinitis alergi yang diderita Ny. Ani.
  2. Dokter slamet menuliskan nama Ani. S pada resep obat yang diberikan kepada Ny. Ani Sutrisna yang kebetulan juga ada pasien lain bernama Ny. Ani Saputra yang pada resep obat tertulis nama Ani. S juga.
  3. Pada pukul 12.15 WIB seorang petugas cleaning service yang bernama Retno menyiapkan dan menyerahkan obat kepada Ny. Ani Sutrisna yang ternyata tertukar dengan resep obat Ny. Ani Saputra
  4. Ny. Ani Sutrisna dirawat di ICU RS dan mengalami koma selama 2 minggu akibat kesalahan mendapatkan obat glikazid 80 mg yang diberikan tiga kali sehari dari Puskesmas X
  1. Faktor-faktor yang terkait dengan kejadian : (Dikelompokkan seperti fish bone)
  1. Faktor-faktor yang  terkait langsung :
  • Manusia :
  1. Dokter Slamet tidak menuliskan dengan lengkap nama pasien pada kertas resep
  2. Pelayanan obat tidak dilakukan oleh petugas farmasi, melainkan oleh petugas cleaning service yang bernama Retno belum pernah mendapat pelatihan penyediaan obat
  3. Petugas Apoteker tidak melakukan pengawasan kepada petugas yang membantu melayani obat
  • Lingkungan :
  1. Terdapat empat orang pasien bernama Ani yang berobat ke puskesmas pada hari tersebut
  • Methode :
  1. Belum adanya SOP pelayanan obat dan SOP penulisan resep
  • Sarana :
  1. Format identitas pasien pada kertas resep tidak lengkap
  1. Faktor-faktor yang menunjang terjadinya kejadian :
  • Manusia :
  1. Anak perempuan Ny. Ani berulang kali menanyakan kapan obat untuk ibunya akan diberikan karena sedang terburu-buru untuk bekerja.
  • Lingkungan :
  1. Pada saat hari kejadian merupakan hari pasaran di Kecamatan X, sehingga jumlah pasien yang berobat pada hari tersebut lebih banyak dari hari biasa.
  2. Pada saat kejadian juga terjadi insiden anak balita yang jatuh terpleset di kamar mandi yang licin, sehingga petugas cleaning service lain yang seharusnya juga membantu sedang membersihkan kamar mandi.
  • Methode : -
  • Sarana     : -


  1. Analisis akar masalah


  1. Rencana Solusi
  1. Membuat dan mensosialisasikan SOP pelayanan obat dan penulisan resep ke petugas pelayanan medik
  2. Melakukan pembinaan terhadap dokter Slamet mengenai SOP penulisan resep
  3. Melakukan monitoring kepatuhan pelaksanaan SOP pelayanan obat dan SOP penulisan resep
  4. Mengajukan penambahan tenaga petugas pelayanan obat
  5. Melakukan pelatihan penyediaan obat kepada tenaga pelayanan obat yang tidak sesuai dengan kompetensinya
  6. Melengkapi  format identitas pasien pada resep obat di Puskesmas dengan umur dan alamat pasien.


  1. Implementasi dan tindak lanjut
  1. Penanggung jawab UKP dan koordinator  pelayanan obat membuat pedoman dan SOP pelayanan obat dan penulian resep
  2. Kepala Puskesmas Melakukan pembinaan terhadap dokter Slamet mengenai SOP penulisan resep
  3. Tim mutu Melakukan monitoring kepatuhan pelaksanaan SOP pelayanan obat dan SOP penulisan resep
  4. Penanggung jawab UKP bersama tim mutu membuat surat pengajuan penambahan tenaga pelayanan obat.
  5. Penanggung jawab UKP bersama tim mutu membuat surat pengajuan pelatihan tenaga pelayanan obat yang tidak sesuai dengan kompetensinya
  6. Koordinator pelayanan obat membuat format identitas pasien pada resep yang lebih lengkap yang meliputi nama, umur dan alamat pasien.


  1. Rekomendasi dan Pelaporan :
  1. Dilaporkan kepada : dr. Bagus ( Kepala Puskesmas )
  2. Dilaporkan oleh : dr. Ellya ( Ketua Tim Mutu )
  3. Tanggal : 09 Juni 2016


                                                                                                 Mengetahui,
      Ketua Tim RCA              Kepala Puskemas X


          dr. Ellya                         dr. Bagus
                                         

Wednesday 29 November 2017

Prosedur melakukan Root Cause Analysis (RCA)

ROOT CAUSE ANALYSIS (RCA)
Seperti telah dijelaskan pada artikel sebelumnya tentang Kajian Keparahan (Severity Assessment) dan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien, bahwa Root Cause Analysis (RCA) digunakan jika ternyata suatu kejadian yang terjadi menunjukan bands/pita risiko berwarna Merah/Kuning sehingga perlu dilakukan investigasi komprehensif / RCA. Dalam tulisan kali ini saya akan membahas langkah atau cara melakukan Root Cause Analysis (RCA)
Berikut cara atau langkah melakukan RCA
  1. Membentuk tim RCA untuk suatu kejadian / insiden
            Tim RCA terdiri dari tim keselamatan pasien (bisa ditambah perwakilan dari unit kerja yang terlibat                         kejadian)
        2.  Mempelajari kejadian atau insiden
             
  • Menentukan masalah
  • Mengumpulkan bukti – bukti yang nyata
  • Melakukan wawancara
  • Meneliti lingkungan kejadian
  • Menggambarkan rantai terjadinya kejadian
  • Mengenali faktor – faktor yang berkontribusi terhadap timbulnya kejadian
  • Mengenali faktor – faktor yang berkontribusi terhadap timbulnya kejadian
  • Mengenali kejadian – kejadian yang mengawali (trigger)

        3. Melakukan analisis sebab dari kejadian atau insiden
            Melakukan analisis dengan menggunakan pohon masalah atau diagram tulang ikan (fish bone) untuk                      mengetahui kegiatan atau kondisi yang menyebabkan timbul kejadian atau insiden. Sehingga dapat                         dikenali sistem yang melatar belakangi timbulnya kejadian atau sampai tidak beralasan lagi untuk                          melanjutkan.
    Mengidentifikasi akar – akar penyebab masalah :
  1. Faktor manusia : kelalaian, incompetence, sistem pengelolahan sumber daya manusia termasuk reward system
  2. Sistem breakdown, sistem failure, sistem incapability
  3. Sistem pengendalian
  4. Sumber daya (fasilitas & peralatan) dan manajemen sumber daya
        4. Menyusun rencana tindakan
  • Menetapkan strategi yang tepat untuk mengatasi penyebab yang diidentifikasi dan dapat diterima oleh pihak yang terkait dengan kejadian
  • Rencana tindakan disusun untuk tiap akar penyebab kejadian dan pengukuran untuk menilai efektifitas tindakan terhadap akar penyebab
  • Dapatkan persetujuan dari kepemimpinan dalam organisasi

        5. Mencatat dan melaporkan
  • Catat proses dan alat yang digunakan
  • Biaya yang dibutuhkan
  • Ringkasan kejadian
  • Proses investigasi & analisis
  • Temuan

Tuesday 28 November 2017

Tools Kajian Keparahan (Severity Assessment)

SEVERITY ASSESSMENT / KAJIAN KEPARAHAN

ü  Instrument Manajemen Risiko
  • ·       Severity Assessment
  • ·       Root Cause Analysis (RCA)
  • ·       Failure Mode & Effect Analysis (FMEA)
  • ·       Risk Register

 ü  Tools untuk Risk Analysis
  • ·       Severity Assessment
  • ·       Root Cause Analysis (RCA)
  • ·       Failure Mode & Effect Analysis (FMEA)

 ü  Severity Assessment / Kajian Keparahan
Tools yang digunakan untuk menentukan tingkat keparahan risiko. Variabel yang digunakan untuk menilai severity (keparahan risiko) yaitu :  Dampak Risiko & Probabilitas/Frekuensi

1.       Dampak risiko

2.       Probabilitas

Setelah dampak & probabilitas diketahui, dimasukkan dalam table matriks grading risiko untuk menghitung skor risiko dan mencari warna bands risiko

ü  Menghitung Skor Risiko

Skor Risiko = Dampak X Probabilitas

      Untuk menentukan skor risiko digunakan matriks grading risiko :
  •             Tetapkan frekuensi pada kolom kiri
  •            Tetapkan dampak pada baris ke arah kanan
  •            Tetapkan warna bandsnya, berdasarkan pertemuan antara frekuensi & dampak

ü  Menentukan Bands Risiko
     Bands risiko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam 4 warna : BIRU, HIJAU, KUNING & MERAH. Warna “Bands” akan menentukan investigasi yang akan dilakukan :
  • ·       Bands Biru & Hijau : Investigasi sederhana
  • ·       Bands Kuning & Merah : Investigasi komprehensif atau RCA
      Warna Bands : Hasil pertemuan antara nilai dampak yang diurut kebawah dan nilai probabilitas yang diurut kesamping kanan


Monday 27 November 2017

Konsep dan Proses Manajemen Risiko (Hazard, Risiko, Aanalisis Lingkup Risiko)


KONSEP & PROSES MANAJEMEN RISIKO
  • ·       Hazard
Adalah sesuatu yang berpotensi menyebabkan cedera baik kimiawi, fisik, biologi maupun suatu kondisi yang berpotensi menyebabkan bahaya
  • ·       Risiko
Adalah kerugian yang mungkin terjadi pada suatu satuan waktu atau kegiatan
  • ·       Manajemen Risiko
Adalah proses mengenal, mengevaluasi, mengendalikan, meminimalkan risiko dalam suatu organisasi secara menyeluruh
  • ·       Lingkup program manajemen risiko (Mc. Caffrey & Hagg – Rickert, 2003)
-          Risiko yang berhubungan dengan keselamatan pasien
-          Risiko yang berhubungan dengan petugas pemberi layanan klinis
-          Risiko yang berhubungan dengan petugas non/bukan pemberi layanan klinis. Contoh : petugas pencuci linen (rawan terinfeksi)
-          Risiko yang berhubungan dengan fasilitas atau sarana prasarana
-          Risiko keuangan
-          Risiko lain diluar risiko yang telah disebutkan diatas. Misalnya kecelakaan ambulance
  • ·       Analisis Lingkup Risiko, meliputi :
-          What can happen
-          When it could happen
-          Factors associated with the occurrance


  •  Proses Manajemen Resiko
  •       Risk Assessment / Kajian Risiko
-          Identifikasi Risiko
-          Analisis Risiko
-          Evaluasi Risiko
  • ·       Identifikasi Risiko dapat diidentifikasi dari :
-          Hasil audit
-          Komplain
-          Claim
-          Insiden
-          Brainstorming
  • ·       Risk Analisis / Analisis Risiko
-        adalah menentukan estimasi atau perkiraan risiko kuantitatif atau kualitatif tehnik – tehnik evaluasi / matematis. Proses mengenali hazard yang mungkin terjadi dan potensi kegawatdaruratan dari hazard tersebut.
-          Analisis risiko dilakukan dengan alat sebagai berikut :
o   Severity analysis
o   RCA
o   FMEA
  • ·       Evaluasi Risiko (penilaian risiko) apakah risiko tersebut memerlukan treatment ? jika ya dibuatkan plan action


INDIKATOR MUTU PUSKESMAS (INM, IMPP, IMPEL)

  ·          Indikator mutu adalah tolok ukur yang digunakan untuk menilai keberhasilan mutu pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kese...